Detil artikel

Kenali Penyakit Pasca Banjir yang Perlu Diwaspadai: Panduan Kesehatan Terkini

23-11-2023, 07:13:21 am

Kenali Penyakit Pasca Banjir yang Perlu Diwaspadai: Panduan Kesehatan Terkini

Banjir sering terjadi saat musim penghujan tiba. Kondisi ini membuat tubuh rentan terserang berbagai penyakit pasca banjir. Untuk itu, penting mengenal lebih jauh penyakit-penyakit tersebut supaya anda tetap sehat dan langkah pencegahan bisa dilakukan sejak dini. Hujan yang terjadi secara terus menerus membuat udara menjadi lembap serta memudahkan kuman penyebab penyakit, baik virus, parasite, bakteri dan jamur untuk berkembang biak pada berbagai tempat. 

Untuk itu, waspadai berbagai penyakit yang sering muncul ketika banjir dan musim hujan serta cara pencegahannya. 

Penyakit Pasca Bencana Banjir 

Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit yang sering muncul ketika banjir dan musim hujan: 

  • Flu

Flu atau influenza adalah infeksi virus yang menyrang sistem pernapasan. Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza serta bisa menyebar lewat dahak, ingus atau air liur yang dikeluarkan ketika penderita flu batuk atau bersin. Penderita flu biasanya akan menunjukkan gejaa seperti batuk, demam, pegal-pegal, serta sakit tenggorokan. Flu seringnya bisa sembuh sndiri namun virus influenza kadang dapat menimbulkan komplikasi yang berupa pneumonia. Untuk itu, sebaiknya lakukan konsultasi dokter gratis

  • Demam Berdarah Dengue (DBD) 

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue serta disebarkan lewat gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Jenis nyamuk ini sangat mudah berkembang biak pada genangan air khususnya wadah atau tempat penampungan air. Inilah yang menyebabkan kasus DBD sering terjadi selama musim penghujan. Penderita DBD bisa merasakan gejala berupa nyeri tulang dan otot, sakit kepala, demam serta muncul bintik-bintik merah pada kulit. Kalau tidak segera ditangani maka penyakit yang sering muncul ketika banjir ini beresiko menimbulkan komplikasi seperti perdarahan dan syok. 

  • Malaria 

Malaria adalah penyakit akibat infeksi parasite Plasmodium yang menular lewat gigitan nyamuk Anopheles. Sama dengan nyamuk Aedes aegepti, jenis nyamuk ini juga mudah berkembang ketika musim hujan. Inilah yang membuat malaria menjadi endemic pada daerah dengan curah hujan tinggi termasuk Indonesia. Penyakit malaria bisa menyebabkan seseorang mengalami demam, nyeri otot dan tulang, menggigil serta lemas. Dalam kasus tertentu, malaria dapat menyerang otak dan malaria selebral yang dapat mengancam nyawa dari si penderita. Jika menderita malaria dan tidak bisa beraktivitas, anda bisa meminta surat dokter kosong

  • Diare 

Diare dapat disebabkan oleh banyak hal misalnya konsumsi makanan serta minuman yang terkontaminasi bakteri, parasite atau virus. Sebagian besar kasus diare dapat sembuh sendiri dalam waktu beberapa hari. Tetapi diare kadang dapat cukup parah dan tidak sembuh setelah beberapa minggu. Diare yang tidak diobati dengan baik juga dapat menimbulkan dehidrasi dan syok karena kekurangan cairan tubuh. 

Dampak Banjir Bagi Lingkungan 

NoDampak Banjir untuk Lingkungan
1Lingkungan Kotor 
2Penyakit 
3Kerusakan ekosistem 
4Krisis air bersih 
5Kerusakan infrastruktur 
6Kesulitan air bersih 
7Masalah kesehatan 
8Melumpuhkan aktivitas masyarakat 
9Limbah 
  • Hepatitis A 

Hepatitis A merupakan peradangan organ hati yang disebabkan oleh infeksi virus A. Penyakit ini bisa menyebabkan munculnya gejala mual, kelelahan, muntah, hilang nafsu makan serta demam. Dalam kasus tertentu, hepatitis A juga bisa menimbulkan sakit kuning. 

  • Demam Tifoid 

Demam tipes adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri salmonella typhi. Kuman ini dapat menyebar lewat makanan dan air yang kotor, termasuk banjir. Orang yang terkena demam tifoid biasanya mengalami demam sampai berminggu-minggu dan beberapa gejala yang lainnya seperti sakit kepala, konstipasi dan diare. Penyakit ini harus segera ditangani supaya tidak membahayakan penderitanya. Kalau tidak diobati dengan baik maka demam tifoid bisa menyebabkan terjadinya komplikasi seperti infeksi hati, meningitis, kandung empedu, pneumonia sampai dengan gangguan ginjal serta jantung. 

  • Leptospirosis 

Leptospirosis adalah penyakit yang ditularkan lewat urine atau darah dari hewan seperti anjing, tikus atau sapi. Seseorang juga dapat terkena penyakit ini saat bersentuhan dengan tanah atau air yang sudah terkontaminasi bakteri Leptospira. Saat terkena leptospirosis, seseorang dapat mengalami gejala seperti sakit kepala, muntah, mual, mata merah, menggigil, nyeri pada bagian betis dan perut. Dalam kasus yang sudah parah, penyakit ini dapat menyebabkan terjadinya sepsis, gangguan hati, meningiis hingga gagal napas. 

  • Penyakit Kulit 

Ruam dan gatal-gatal merupakan permasalahan kulit yang biasa disebabkan oleh banjir. Masalah kulit dapat muncul akibat kulit yang terinfeksi oleh parasite, bakteri dan virus. Dalam jangka waktu yang lama, kondisi ini dapat berkembang menjadi infeksi. Untuk mencegah infeksi kulit sebaiknya menggunakan sepatu boot saat melakukan aktivitas pada area banjir atau ketika membersihkan rumah. Tidak lupa, bersihkan tubuh dengan menggunakan air serta sabun antiseptic supaya terhindar dari penyakit. 

Jika anda jatuh sakit karena cuaca yang tidak menentu, bisa chat dengan dokter di sehatcepat.com dan juga meminta resep secara online atau memesan layanan home care

Kalau sakit menghambat aktivitas anda atau terhambat bekerja akibat macet dan banjir, anda bisa request surat sakit di suratsakit.com.

FAQ

Apakah banjir bisa menimbulkan penyakit?

-Genangan air kotor yang ada disekitar kita saat banjir, akan memunculkan berbagai penyakit yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat.

Mengapa penduduk yang terkena banjir sering bermasalah dengan penyakit kulit?

-Penyakit kulit yang juga sering terjadi saat banjir adalah dermatitis alergi. Hal ini karena saat banjir, kamu rentan terpapar bahan-bahan yang terkandung dalam air banjir, entah itu bahan kimia atau sampah. Bila banjir tidak kunjung surut, risiko terjadinya dermatitis alergi akan semakin besar.